Kamis, 10 November 2016

The Result (PKN STAN dream part 2)


Ngomong-ngomong sebelum lanjut ke part 2, ini kelasku di PKN STAN. Just wanna share to you :)
Ayo siapa mau ke sini? Siapa mau jadi bagian dari PKN STAN :)

Okey, lanjut...

Nah sekarang setelah SBMPTN berakhir, masih ada satu tantangan lagi, USM PKN STAN. Jujur, awal mula aku hanya ikut PKN STAN ini karena tuntutan orang tua, tapi aku bukan tipe orang yang setengah-setengah kalau mengejar sesuatu, kerahkan segalanya atau tidak sama sekali.


“Jadilah manusia yang totalitas, kalau emang mau itu ya kejar sampai dapat. Kerahkan segala kemampuan, waktu, pikiran, hati, dan segalanya untuk mendapatkan hal itu. Yakinlah 100% pada dirimu, kamu bakal dapat itu.”
That's how you life, trust yourself.

"Kamu bisa sukses bahkan jika tidak ada orang yang menganggapmu bisa sukses,
tapi kalau dirimu sendiri tidak yakin bahwa kau bisa sukses, tamatlah hidupmu."


So, yang awalnya aku nggak niat ngejar PKN STAN, my parents changed me. They are succeed in made me “jatuh bangun mati-matian ngejar PKN STAN”. Sama seperti aku ngejar Industrial Engineeringku saat SBMPTN lalu. Berhubung SBMPTN udah selesai, c’mon Dan, perjuangan belum selesai, jangan mau santai dulu, dan i decided untuk melanjutkan usahaku mengejar PKN STAN di saat teman yang lain sudah santai menunggu pengumuman SBMPTN.

What’s my parents strength that had changed me?
Di suatu waktu dalam hidupku saat itu..
I realized that my parents seperti nggak terlalu menginginkanku untuk kuliah di ITB atau UI atau bahkan luar negeri, beliau lebih ingin aku kuliah di PKN STAN. Kalian tahu bagaimana bahagianya mereka ketika aku membicarakan tentang PKN STAN? Bagaimana harapan-harapan mereka yang menginginkan aku ada di sana? Yaa sebagai anak apa sih goal life dalam hidupku kalo nggak membahagiakan mereka?

So i decided to focus to reach PKN STAN after SBMPTN, even before SBMPTN aku udah latihan buat tes fisiknya PKN STAN, jogging pagi lari pagi 12 menit tanpa henti. Nanti aku ceritain di post selanjutnya tips-tips tiap tahapan tesnya, bagaimana persiapan mentalmu, bagaimana mindset yang harus kau ciptakan, bukan sebagai jaminan masuk PKN STAN, hanya sebagai referensi biar bisa masuk situ, just learn from experience. Experience is the best teacher, isn't it?

Singkat cerita, dengan ikhtiar dan berdoa tanpa henti.. Oya guys, mau ngingetin lagi..

 
3. Third point to remember and please remember this..
“Berdoalah, tingkatkan ibadah kalian, memintalah pada Allah, memohon ampunlah atas dosa kalian. Ikhtiar tanpa ibadah dan berdoa hanyalah sia-sia. Cobalah untuk sholat tahajud dengan istiqomah walaupun hanya 2 rokaat, istiqomah sholat dhuha, puasa senin kamis, sholat rawatib, berdoa seusai sholat, mengaji, memohon ampunannya, sholat hajat dan sholat taubat juga kalau bisa.”

Sholat taubat itu berharap Allah akan mengampuni dosa kita, dosa yang banyak bisa menjadi penghalang kesuksesan teman. Sholat hajat adalah untuk meminta pertolongan padanya agar hajat baik kita dikabulkan.
Kalau kita tidak pernah meminta pada-Nya, mana mungkin Dia tahu apa yang kita inginkan?

Ingat! Spiritual juga harus ditingkatkan. Tanpa henti, mulai dari awal berusaha hingga akhir usaha, hingga setelah usaha! Niatkan ibadah untuk ikhlas memperbaiki diri. Bukan untuk meminta hal duniawi.

Dan akhirnya saat pengumuman SBMPTN tiba aku senang bukan kepalang, aku keterima di Teknik Industri UI, yapz sujud syukur pada Allah dan beribu Alhamdulillah. Gimana dengan orang tuaku? Ya beliau senang tapi sambil berkata “Jangan lupa masih ada stan nya, berdoa untuk stan nya semoga keterima”. That's my parents dream. I just smiled at that time. That's life Dan :)

Nggak lama pengumuman PKN STAN muncul, dengan sempat keterlambatan yang merisaukan, masak telat sampai 1 hari lebih apaan cobak. Katanya sih ada tambahan kuota untuk penerimaan tahun ini, dan sujud syukur kembali, aku keterima di jurusan DIII Pajak PKN STAN, it was my first priority in PKN STAN, so that my parents langsung nangis sujud syukur Oh My God. Thanks God, i see my parents nangis bahagia itu bikin aku nangis jugaakkk. So mulai sejak saat itu aku yakin, aku hanya harus melepaskan TI UI ku dan melanjutkan DIII Pajak ku :) Nggak ada yang lebih berharga daripada ngelihat orang tua lu bahagia gaez :)

Dan aku melepaskan TI UI ku dengan amarah sejuta teman, guru, umat padaku, tapi nggak ada apa-apanga yang penting orang tuaku seneng. So aku hanya perlu tersenyum ketika semua orang memarahiku yang melepaskan UI ku demi PKN STAN ku. Alasan yang bisa aku ungkapkan pada mereka adalah karena orang tuakulah aku lebih milih PKN STAN.

Tapi tenang aja, aku masuk PKN STAN bukan karena paksaan atau sekedar karena orang tua kok. 

Gini, prinsip dalam hidupku cuma satu, menjadi sebaik-baiknya manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Orang lain itu banyak, temen, sahabat, saudara, adik, kakek, nenek, bangsa, agama, dan satu yang utama yang paling dekat, orang tuaku.

Impianku emang penting, tapi impian orang tuaku jauh lebih penting di atas segalanya. Kayak yang aku bilang di atas tadi, apa sih goal lifemu kalau nggak membahagiakan orang tua? Ya kan? Selama beliau masih ada, aku pingin nunjukin ke beliau, aku berjuang buat kalian, aku mengabdi untuk kalian yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untukku. Bahkan dengan kuliah di PKN STAN pun aku belum bisa membalas semua jasa orang tuaku, apalagi kalau aku harus kuliah di TI UI yang nggak direstui beliau?


4. Forth point to remember..
“Restu dan ridho orang tua itu nomor 1. Dimanapun kamu kuliah, jurusan apapun itu, mintalah restu orang tuamu. Kalau orang tua ridho Allah juga ridho. Kalau Allah ridho, inshaaAllah perjalananmu selalu dimudahkan oleh-Nya. Aamiin."

Ya dan begitulah hari ini aku berada di kampus ali wardhana, kampus utama PKN STAN Bintaro. Sebagai mahasiswa Diploma III Jurusan Administrasi Perpajakan. Tanpa paksaan orang tua, ikhlas dengan niat dari hati terdalam, untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang tuaku, keluargaku, bangsa ini, dan agama ini. Mengabdi pada bangsa bukankah hal yang hebat guys?

Sejak saat itu, aku mengganti haluanku, menata ulang niatku, “aku akan belajar dengan sungguh-sungguh di PKN STAN di jurusan Pajak ini”. Bukan berarti aku nggak konsisten dengan mimpiku menjadi Industrial Engineer, sudah kubilang, aku berhasil kan mendapatkan jalan menuju mimpiku itu? Aku diterima di TIUI sudah cukup menjadi bukti bagiku bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha, usahaku selama SBMPTN dihargai TIUI oleh Allah.

Aku pasrahkan semuanya pada Allah, hidup itu pilihan. Ketika aku memilih DIII Pajak dan melepaskan S1 Teknik Industriku, hati ini cukup mantap ketika memilihnya. Aku tersenyum hingga sampai saat ini, tiada penyesalan sama sekali, karena above all, ridho orang tua dan ridho Allah nomor satu.

Gugur satu tumbuh seribu. Gugur ITB tumbuh UI dan PKN STAN :) Nggak ada yang tahu kamu bakal di mana nantinya kecuali Allah.

"Jika di situ kamu ditakdirkan, maka dengan cara apapun seluruh dunia ini akan mendukungmu untuk berada di situ. Sebaliknya, jika di sini bukan takdirmu, maka seluruh dunia juga akan membuatmu untuk tak berada di sini dengan cara apapun."

5. Last point to remember.. Dari semua yang aku ceritakan di atas, ada satu prinsip yang selalu aku yakini dan aku jadikan acuan sejak aku menyadari prinsip itu saat aku naik ke kelas 12 dan tetap aku gunakan dan yakini sampai saat ini, yaitu..

“Tetap kejar mimpimu apapun itu, walaupun kau tak tahu dimana kau berada nantinya. Niatkanlah untuk belajar dengan ikhlas, bukan untuk mengejar duniawi. Belajarlah ilmu apapun itu, hauslah akan ilmu, dalamilah ilmu yang kau sukai, inshaaAllah tiada yang sia-sia. Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini bukan untuk hal yang sia-sia. Termasuk kamu. Aku. Kalian. Percayalah. Allah punya rencana yang terbaik untuk kalian. Ikhlaslah belajar untuk mencari ridho-Nya, maka inshaaAllah diri ini akan selalu senang dan tenang dalam menjalaninya J Aamiin.”


Ingat! Spiritual juga harus ditingkatkan. Tanpa henti, mulai dari awal berusaha hingga akhir usaha, hingga setelah usaha! Niatkan ibadah untuk ikhlas memperbaiki diri. Bukan untuk meminta hal duniawi. Camkan itu guys, jangan lupa ibadah!


Itu aja dari aku, banyak poin positif yang masih ingin aku share ke kalian, yang menurutku aku itu buth banget buat dihsare agar menumbuhkan pikiran-pikiran positif, tentang belajar utamanya, untuk remaja masa kini.

Akhirnya buat kalian yang ingin tanya-tanya..
Feel free to ask guys, i'll help you semampu saya :)
Mohon maaf kalau ada salah kata :)
Aku berharap kritik, pertanyaan, dan saran dari kalian :)
Semangat buat para pejuang kelas 12 hari ini! Segera nyusul saya ya^^

Sincerely, Daniah.

0 komentar:

Posting Komentar

Orang Baik

Powered By Blogger

Jejak Istimewa